PROTISTA
Protista
merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni.
Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista
mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).
Banyak protista yang seperti Alga yang merupakan organisme yang dapat
berfotosintesis, plankton yang hidup di laut, ada juga Protista Kinetoplastids
dan Apicomplexa yang dapat menyebabkan sakit seperti Malaria dan penyakit tidur.
Protista
memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga
kategori:
Protista
autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu
berfotosintesis. Contohnya:Alga
Protista
menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya:
Protozoa
Protista
saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari
makanannya. Contoh: jamur
Dalam
kalasifikasi modern protista merupakan organisme yang Uniselluler dan
Eukariotik, merupakan sel yang mandiri, dapat pula hidup berkoloni, dan tidak
emperlihatkan perbedaan jaringan.
a.
Protista
yang menyerupai dengan hewan
Protista yang menyerupai hewan di
kenal dengan nama Protozoa (Protos=pertama, zoon=hewan). Sebagian besar
Protozoa merupakan hewan eukariotik ber sel tunggal dan mikroskopis. Protozoa
dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di
dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh
sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma ,
sitoplasma dan mitokondria.
Protozoa berkembangbiak dengan
cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner dan membentuk spora serta
secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini memilki alat gerak berupa
cilia, flagel, dan kaki semu (Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki
alat gerak.
Protozoa mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
Ù Organisme
uniseluler (bersel satu)
Ù Eukariotik
(memiliki membran nukleus
Ù Hidup
soliter (sendiri) atau berkoloni
Ù Umumnya
tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
Ù Hidup
bebas, saprofit dan parasit
Ù Dapat
membentuk sista untuk bertahan hidup
Ù Alat
gerak berupa pseudopia , silia atau flagela
Klasifikasi Protozoa berdasarkan
struktur alat gerak,dibagi dalam 4 kelas, yaitu :
1)
Rhizopoda
Tempat hidup dan
habitat
Berdasarkan
tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi :
a. Ektamoeba
: hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya Amoeba proteus
b. Entamoeba
: hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya Entamoeba histolityca,
yang hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit dan menyebabkan
penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli, hidup dalam colon (usus besar
manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasit , tetapi kadang-kadang dapat
menyebabkan buang air besar terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam
rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.
Terdapat juga
contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:
1. Arcella
Memiliki
rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar.
Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya
cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki
palsu.
2. Diffugia
Rangka
luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda-benda laindapat
melekat.
3. Foraminifera
Memiliki
rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium
karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di laut. Genus yang paling
terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera
dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolaria
Merupakan
organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat
dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang
disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok
serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.
2)
Cilliata
Anggota
Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) . Pada fase hidupnya yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek
dari flagel. Memilki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar),
yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensintesis RNA, juga
berperan penting dalam reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang
dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ada vakuola
kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhya. Banyak
hidup di air laut dan tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium,
Vorticella, Balantidium coli . Alat geraknya berupa rambut getar (silia).
Ciliata
memiliki struktur tubuh sebagai berikut :
1.
Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitiv, simetrinya
radial.
2.
Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh
sitoplasma padat
3.
Tubuhnya diselimuti oleh silia , yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut
silia somatic
4.
Ciliata mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu makronukleus dengan
mikronukleus.
5. Ciliata
tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi nutrisi dan cara
makan
3)
Flagellata
Bergerak
dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat
bantu untuk menangkap makanan. Flagellata juga dibagi menjadi dua yaitu :
Fitoflagellata dan zooflagellata.
1. Fitoflagellata
1. Fitoflagellata
Adalah
flagellata yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kromatofora.
Fitoflagellata mencerna makananya dengan berbagai cara, menelan lalu
mencernanya di dalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya
(holofitrik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofit). Habitat
fitoflagellata di perairan bersih dan perairan kotor. Fitoflagellata bergerak
dengan menggunakan flagella.
2.
Zooflagellata
Adalah
flagellata yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan. Ada yang hidup bebas
namun kebanyakan bersifat parasit.
4)
Sporozoa
Semua anggota dari Sporozoa ini bersifat
endoparasit. Tubuhnya berbentuk bulat atau bulat panjang dan Tidak memiliki
alat gerak khusus, menghasilkan spora (Sporozoid) sebagai cara
perkembangbiakannya. Makanannya langsung diperoleh dari inang tempat hidupnya.
Hidup parasit pada tubuh manusia ataupun dapat juga parasit pada hewan.
Sporozoid memiliki organel-organel komplek pada salah satu ujung (apex) selnya
yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Contoh : Plasmodium
falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax. Merupakan golongan protista
yang menyerupai jamur, karena sporotozoa dapat membentuk spora yang dapat
menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga geraknya mengubah
– ubah kedudukan tubuh, sporozoa hidup sebagai parasit. Respirasi dan eksresi
terjadi secara difusi.
a)
Plasmodium vivax : Penyebab penyakit
malaria tertiana, dengan gejala demam (masa sporulasi), selang waktu 48 jam
b)
Plasmodium malariae : Penyebab penyakit
malaria quartana, dengan gejala demam (masa sporulasi), selang waktu 72 jam
c)
Plasmodium falciparum : Penyebab
penyakit malaria tropika, dengan gejala demam (masa sporulasi), yang tidak
teratur. Bisa 1- 3 X 24 jam.
d)
Plasmodium ovale : Penyebab penyakit
malaria ovale tertiana (limpa), dengan gejala demam lebih ringan daripada
malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax. Dengan masa sporulasi
48 jam. Tetapi plasmodium ini tidak ditemukan di Indonesia.
b.
Protista yang menyerupai tumbuhan
Berdasarkan
pertimbangan struktur anatomi dan morfologinya yang masih sderhana maka alga
digolongkan ke dalam protista. Alga merupakan kelompok organisme yang
bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada
berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang
(filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp,
Sargasum sp dan Euchema sp). Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini
tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus.
Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di
dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat
warna (pigmen).
Berdasarkan
pigmen yang dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 6 fillum yaitu:
1)
Chlorophyta
Alga ini
merupakan kelompok alga yang paling beragam karena ada yang bersel tunggal,
koloni dan bersel banyak. Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil yang
mengandung karoten. Banyak terdapat di danau, kolam tetapi sebagian ada juga
yang hidup di laut. Beberapa contoh alga hijau yang sering anda jumpai di kolam
sekitar anda antara lain :
a.
Chlorophyta bersel
tunggal tidak bergerak
1) Chlorella
Organisme ini
banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh mikroskopis, bentuk
bulat, berkembangbiak dengan pembelahan sel.
Peranannya bagi
kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di
laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik
dan bahan makanan.
2) Chlorococcum
Tubuh
bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki
satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara
aseksual)
b.
Chlorophyta
bersel tunggal dapat bergerak
Contoh : Chlamidomonas
Bentuk sel bulat
telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus
dan kloroplas.
c.
Chlorophyta berbentuk
koloni tidak bergerak
Contoh:
Hydrodictyon
Hydrodictyon
banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala.
Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi
vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
d.
Chlorophyta berbentuk
koloni dapat bergerak
Contoh:
Volvox
Volvox ditemukan
di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah. Tiap sel
memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
e.
Chlorophyta berbentuk
benang
Contoh:
Spyrogyra
Bentuk tubuh
seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah
inti. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual
dengan konjugasi.
f.
Chlorophyta berbentuk
lembaran
Contoh:
Ulva dan Chara
Ulva ganggang
ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti
lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif
Chara hidup di
air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan
tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran
kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula.
2)
Phaeophyta
Bentuk
tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi. Ada sekitar 1.500 spesies alga coklat,
sebagian besar hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batu-batuan
dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast). Berwarna kecoklatan karena
memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten dan xantofil.
Alga coklat banyak memiliki struktur khusus. Tubuh tanaman yang bercabang dapat
memiliki kantong udara untuk mempertahankan agar tetap dapat mengapung. Daun
alga lebar yang mirip dengan daun tumbuhan biasa terhubung ke tangkai keras
disebut stipe. Holdfasts yang bersel banyak (multiseluler) membuat tanaman
tetap menempel ditempatnya.
Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan membentuk alat
kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Contoh dari
alga ini antara lain : Sargassum, Macrocystis, Ectocarpus, dan Fucus. Di Asia
berbagai macam alga coklatdikonsumsi sebagai makanan. Banyak orang menganggap
alga coklat dan alga merah mungkin menjadi sumber makanan bagi manusia untuk
masa yang akan dating. Algin, senyawa yang ditemukan pada alga coklat sering
digunakan dalam pembuatan lateks, bahan untuk mengkilap keramik , kosmetik, dan
es krim.
3)
Rhodophyta
Ganggang ini
hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput. Tubuh bersel banyak bentuk seperti
lembaran. Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksual
dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh
menjadi ganggang merah. Contoh: Euchemma spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan
Scinata.
Euchemma
spinosum merupakan penghasil agar-agar di daerah dingin. Ganggang merah
mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah)
dan fikosianin (biru). Sebgaian alga merah merupakan tumbuhan penghasil makanan
yang penting di beberapa tempat di Asia. Alga merah juga merupakan sumber
agar-agar yang digunakan untuk menumbuhkan organisme di laboratorium.
4)
Chrysophyta
Ganggang keemasan
(chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan ada yang hidup di air
laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Alga ini
digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
a. Kelas
alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
Alga ini memiliki klorofil (pigmen
hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau
kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Berkembangbiak secara seksual yaitu
dengan oogami. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora.
b. Kelas
Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
Alga ini memiliki
pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya
Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.
c. Kelas
Diatom (Bacillariophyceae)
Diatom banyak ditemukan
dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang mengandung
diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni. Dinding
sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca).
Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri.
Contohnya: Navicula,
Pannularia dan Cyclotella.
5)
Phyrophyta
Alga
yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata, tubuh tersusun atas satu
sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah
luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel. Alga api
berkembangbiak dengan membelah diri, kebanyakan hidup di laut dan sebagian
kecil hidup di air tawar.
Contohnya
adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi
yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya, yang kemampuannya disebut
biolumenisai. Alga ini juga sering disebut dengan Dinoflagellata
6)
Euglenophyta
Euglenophyta
adalah organisme bersel satu yang mirip hewan karena tidak berdinding sel dan
mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga dapat bergerak bebas. Mirip
tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis. Hidup di air
tawar, dalam tanah dan tempat lembab, contohnya: Euglena.
Euglena terdapat
di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval memanjang, pada mulut sel
terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat mulut terdapat
bintik mata (stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang. Di dalam
sitoplasmanya terdapat butir kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu
Euglena berwarna hijau. Contohnya Euglena viridis
Euglena dapat
membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis dan juga dapat memakan zat-zat
organik. Karena Euglena mampu melakukan fotosintesis maka dikatakan hidup
secara fotoautotrof. Di samping itu dikatakan juga sebagai heterotrof karena
memakan bahan organik yang tersedia. Cara berkembang biak yaitu dengan membelah
diri yang disebut pembelahan biner.
c.
Protista menyerupai Jamur
Protista mirip
jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara
reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase
vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur
ini mirip ganggang. Adapun klasifikasinya dibagi menjadi 3, yaitu:
1)
Myxomycota
Ciri –
ciri :
Ù Habitat
di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk
Ù Struktur
tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir atau plasmodium,
Ù Berinti
banyak dan bergerak seperti Amoeba
Ù Fase
hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase
tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai)
Ù Reproduksi
vegetatif dengan membentuk spora dan generatif dengan cara peleburan spora
kembar (myxoflagella, mempunyai 1 inti dan 2 flagel)
Contohnya adalah: Dictyostelium
discoideum
2)
Acrasiomycota
Ciri
ciri :
Ù Bentuk
tubuh seperti lendir (plasmodium)
Ù Berinti
banyak, bersel satu atau bersel banyak;
Ù Struktur
tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti lendir (plasmodium),
tetapi cara berkembang biaknya menyerupai Fungi;
Ù Berkembang
biak secara aseksual dan seksual.
Ù Pada
tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk kotak spora seperti pada Fungi
Ù Biasa
hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu
lapuk, atau sampah basah.
3)
Oomycota
Ciri-ciri :
a) Habitatnya
di tempat lembab (air)
b) Benang-benang
hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah
banyak.
c) Dinding
selnya terdiri dari selulosa
d) Melakukan
reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk
berenang.Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, setelah fertilisasi
membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora.
Contoh jamur
ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium.
Peranan
Protista bagi Kehidupan Manusia
Beberapa
penyakit yang menyerang tubuh manusia dan hewan mamalia sebagian disebabkan
oleh protozoa parasit. Selain dapat merugikan bagi manusia, protista juga dapat
menguntungkan,antara lain sebagai berikut:
1. Zooplankton
di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna
sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
2. Entamoeba
coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa
makanan.
3. Foraminifera
mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat
membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya minyak bumi.
4. Radiolaria
mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan
cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
5. Paramaecium
dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh
zat organik.
6. Chlorella
(contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan
kosmetik.
7. Porphyra
(alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
8. Rhodymenia
palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
9. Macrocrystas
pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
10. Macrocystis
(alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na,
P, N, Ca.
11. Gellidium;
Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
12. Laminaria;
Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk
makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam
industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi).
13. Diatom
(alga pirang), karena mengandung silikat tanah diatom digunakan sebagai
penggosok, isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri.
Selain
protista menguntungkan bagi kehidupan manusia, ada beberapa yang merugikan,
antara lain:
1. Entamoeba
histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan
pada usus dan diare.
2. Entamoeba
hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya
tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3. Entamoeba
gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di
leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat
memperparah terjadinya radang gusi.
4. Trypanosoma
gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau
trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor
perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
5. Trypanosoma
evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak
berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah
lalat dari genus Tabanus.
6. Trypanosoma
rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit
tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat
tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.
7. Leishmaania
donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam
berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka
pada ususnya.
0 komentar:
Posting Komentar