KARYA TULIS



PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DI LUAR SEKOLAH TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPA 5
SMA NEGERI 2 JEMBER




Oleh:
JOSI GELAR SUGANDA
XII IPA 5


SMA NEGERI 2 JEMBER
TAHUN AJARAN 2011/2012

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan kerjakanlah urusan yang lain dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu berharap.
(Q.S. Al-Insyiroh : 5-8) *)


Persiapan, proses, dan hasil adalah 3 hal penting dalam mencapai suatu tujuan, namun proseslah yang terpenting dan paling memiliki arti perjuangan.
(penulis)










LEMBAR PENGESAHAN

Nama               : JOSI GELAR SUGANDA
NIS                 : 10992
Program           : Ilmu Pengetahuan Alam
Judul Skripsi   : PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DI LUAR SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPA 5 SMA NEGERI 2 JEMBER




Disetujui,

Guru Pembimbing


Fusliyanto SPd.Msi.MPd
NIP: 19760703 2000 12 1 003








KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu eksis membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Penyusunan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia yaitu karya tulis ilmiah. Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1.      Fusliyanto.Spd.Msi.Mpd selaku guru pembimbing yang telah banyak mamberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis.
2.      Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang penulis banggakan dan Ibundaku tercinta dan adik-adikku yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
3.      Ucapan terima kasih penulis kepada semua sahabat yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesasikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Jember, 10 Oktober 2011

Penulis


























DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................i
Motto ....................................................................................................................ii
Lembar Pengesahan...............................................................................................iii
Kata Pengantar .....................................................................................................iv
Daftar Isi ..............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1   Latar Belakang................................................................................................1
1.2   Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3   Tujuan Penelitian..............................................................................................3
1.4   Definisi Operasional Judul.................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1 Landasan Teori.............................................................................................5
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya.........................................................................11
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar......................................12
2.4  Penilaian terhadap Prestasi Belajar..............................................................14
2.5 Manfaat Bimbingan Belajar..........................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................17
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................17
3.2 Sumber Penelitian........................................................................................17
3.3 Data............................................................................................................17
3.4 Matriks Penelitian .......................................................................................17

BAB IV PEMBAHASAN  ....................................................................................21
4.1 Adakah Pengaruh antara bimbingan belajar di luar sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa
4.2 Adakah Hubungan antara bimbingan belajar di luar sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................22
5.1 Simpulan .......................................................................................................22
5.2 Saran.............................................................................................................22
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ................................................................................24





BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan zaman, hal ini disebabkan minimnya penguasaan terhadap disiplin ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan. Keadaan ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam memasuki masa depan.
Untuk perkembangan prestasi anak-anak yang sempurna dan serasi, mereka harus tumbuh dalam lingkungan pembekalan pendidikan yang dapat dikontrol dan memiliki kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang luas.. Ujian Nasional (UN) selama ini diperlakukan semacam upacara ritual tahunan tanpa memberikan pengaruh berarti terhadap upaya dan pengelola serta pelaksanaan pendidikan pada tingkat sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun praktik ujian akhir dapat digunakan untuk memenuhi kualitas pendidikan namun pada umumnya sering bertentangan dengan kenyataan.. Sebagaimana diketahui bahwa realitas pendidikan di Tanah Air sangat beragam, baik itu sarana-prasarana pendidikan, sumber daya guru, dan school leadership. Kualitas pendidikan yang begitu lebar sebagai akibat  dari keterbatasan kemampuan pengelola pendidikan pada tingkat pusat, daerah, dan sekolah semakin menguatkan tuduhan masyarakat selama ini bahwa penggunaan instrumen UN untuk menentukan kelulusan (sertifikasi) dan seleksi berpotensi melanggar keadilan dalam tes. (www.kompas.com).
Bimbingan belajar di luar sekolah merupakan pendidikan sekunder. Apalagi setelah pembelajaran terhalangi dengan keadaan badan yang tidak fit,peran les sangat berarti dalam hal ini. Anak-anak akan berkembang ke arah pemikiran yang sempurna dengan wajar di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dengan segala aktivitas pembelajaran di luar sekolah  berpengaruh terhadap perkembangan prestasi anak, karena bimbingan belajar di luar sekolah merupakan pendidikan tambahan  dalam kehidupan anak selain yang diperoleh di sekolah.
Komunikasi adalah suatu kegiatan terus menerus yang dilakukan orang-orang yang mengajar  untuk saling berhubungan dengan anak didik, khususnya pada waktu berhadapan muka saat pembelajaran diberikan. Komunikasi pengajar  dengan anak didik memegang peranan penting dalam membina hubungan keduanya, hal ini dapat dilihat dengan nyata, misalnya : membimbing, membantu mengarahkan, menyayangi, menasehati, mengecam, mengomando, mendikte, dan lain sebagainya.
Faktor yang menimbulkan minat, dalam hal ini minat untuk belajar ada tiga yaitu ; dorongan dari diri individu, dorongan sosial dan dorongan emosional. Timbulnya minat untuk belajar pada individu berasal dari dalam diri individu, kemudian individu mengadakan interaksi dengan lingkungan yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional, juga adanya pengaruh pembelajaran dari les di luar jam pelajaran sekolah.
Karena hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh minat dalam belajar,dan bimbingan belajar di luar sekolah (les), maka keduanya menjadi perlu untuk dibahas dan diteliti.
Uraian tersebut diatas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Bimbingan Belajar di Luar Sekolah terhadap Prestasi Belajar siswa dalam bentuk Karangan Ilmiah dengan :
1.      Tema             :  Prestasi Belajar
2.      Aspek Masalah :  Pengaruh Pembelajaran di luar sekolah
3.      Judul             :  Pengaruh Bimbingan Belajar di Luar sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa



1.2    Rumusan Masalah
Dalam latar belakang telah dijelaskan tentang pengaruh bimbingan belajar di luar sekolah dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ada dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apakah ada pengaruh antara bimbingan belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
2.      Apakah benar ada hubungan antara bimbingan belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
1.3 Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1.      Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bimbingan belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
2.      Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara bimbingan belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa.
1.4 Definisi Operasional Judul
Untuk memperjelas pengertian yang terkandung dalam Judul penelitian diatas, maka penulis akan kemukakan arti daripada judul penelitian tersebut, dengan maksud memberi gambaran secara jelas dan agar tidak terjadi salah tafsir terhadap judul penelitian tersebut. Adapun penjelasan judul yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Yang dimaksud disini mempunyai arti yang sama dengan “Hubungan atau Korelasi”. Pengaruh disini diartikan mempunyai hubungan yang timbal balik antara dua variabel atau lebih. Sedangkan yang dimaksud hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel dapat menjadi sebab akibat dari variabel lainnya.
2. Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar adalah bimbingan dalam bentuk pembelajaran yang diberikan di luar sekolah dengan tujuan memperoleh tambahan pengetahuan selain yang di dapat di sekolah. Sedangkan yang dimaksud dengan bimbingan belajar dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang diperoleh dari guru baik yang berasal dari sekolah maupun dari luar sekolah yang proses pemberian ilmunya pada saat di luar jam pelajaran sekolah dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.
3. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Yang penulis maksudkan dengan prestasi belajar disini adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa dalam satu semester untuk  bidang studi ilmu pengetahuan alam siswa kelas XII IPA 5 SMA 2 Jember Tahun Ajaran 2011/2012. Indikasi hasil belajar yang akan digunakan adalah angka hasil tes prestasi belajar semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Data ini diambil oleh penulis dari 4 buah buku dan lainnya diambil dari internet.
2.1   Landasan Teori
2.1.1 Bimbingan
Menurut Undang-undang sistem pendidikan Nasional tahun 1989, pendidikan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan, pengajaran, dan latihan. Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan secara umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik. Sedangkan makna bimbingan yang secara khusus yaitu sebagai suatu upaya atau program membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa. ( Nana Syaodih Sukmadinata, 2005: 233)
Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 82) Bimbingan dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembangannya yang lebih optimal.
Menurut Rochman Natawidjaja dalam bukunya Syamsu Yusuf (2005: 6) Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan dapat membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
Menurut Moh. Surya dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi (2002: 20) Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Maka dapat diambil kesimpulan dari beberapa definisi bimbingan sebagai berikut:
  1. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus-menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. Dengan demikian kegiatan bimbingan bukanlah kegiatan yang dilakukan secara kebetulan, insidental, sewaktu-waktu tidak sengaja atau kegiatan yang asal-asalan.
  2. Bimbingan merupakan proses membantu individu. Dengan menggunakan kata membantu berarti dalam kegiatan bimbingan tidak adanya unsur paksaan. Dalam kegiatan bimbingan, pembimbing tidak memaksa individu untuk menuju kesuatu tujuan yang ditetapkan oleh pembimbing, melainkan pembimbing membantu mengarahkan klien kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama, sehingga klien dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Dengan demikian dalam kegiatan bimbingan dibutuhkan kerjasama yang demokratis antara pembimbing dengan kliennya.
  3. Bahwa bantuan diberikan kepada setiap individu yang memerlukannya didalam proses perkembanganya. Hal ini mengandung arti bahwa bimbingan memberikan bantuannya kepada setiap individu, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua
  4. Bahwa bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.


2.1.2 Belajar
Menurut Abin Syamsuddin Mahmu, (2002: 157). Belajar adalah konsep belajar yang menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku yang menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
Menurut Slameto, (2003: 2). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2002: 141). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Thursan Hakim, (2000: 1). Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan.
Menurut Nasution, (1982: 38). Belajar adalah perubahan pengetahuan. Ungkapan diatas cenderung menyatukan hasil dari aktivitas belajar sehingga orang yang belajar mengalami perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari bodoh menjadi pintar, dari tidak pengalaman menjadi berpengalaman dan lain sebagainya. Si anak didik itu berubah dan berkembang karena pengaruh-pengaruh yang didapatkan oleh apa yang dilihatnya, apa yang didengar dan apa yang diajarkan oleh para guru kepada para anak didik sepanjang masa-masa belajar disekolah. Pada kenyataannya batasan inilah yang paling banyak dianut disekolah, dimana guru berusaha memberikan pengaruh ilmu sebanyak mungkin dan  siswa giat mengumpulkannya. Sehingga kecenderungan keberhasilan belajar maka lebih ditekankan pada nilai-nilai (angka) dari hasil evaluasi dengan nilai tertinggi semata.
Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
    1. Belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan individu secara sadar untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
    2. Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
    3. Hasil dari belajar itu ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku yaitu aspek kebiasaan, pengalaman dan sikap.
    4. Belajar itu merupakan bentuk pengalaman.
Dengan demikian bimbingan belajar dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan dari guru atau guru pembimbing kepada siswa agar terhindar dari kesulitan belajar, yang mungkin muncul selama proses pembelajaran, Sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Optimal dalam kontek belajar dapat dimaknai sebagai siswa yang efektif, produktif dan prestatif. (www.sd-binatalenta.com)
Menurut Abu Ahmadi, (1991: 111). Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan terus-menerus dan sistematis kepada individu atau peserta didik dalam memecahkan masalah yang dihadapinya yang kaitannya dengan kegiatan belajar. Adapun prifat atau bimbingan individu menunjukkan usaha-usaha yang sistematis dan berencana membantu peserta didik secara perorangan agar dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Sedangkan belajar kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk membahas suatu materi dalam pelajaran yang sedang dihadapinya.
2.1.3 Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, diusahakan dan sebagainya (Badudu dan Zain, 2001: 1088). Hasil ini dapat dinyatakan dengan kuantitatif dan kualitatif. Hasil kuantitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan hasil kualitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan kata-kata, seperti baik, cukup, sedang, kurang, dan lain-lain.
Menurut Winkel (1984: 21) Prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1990: 21) Prestasi adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan.
Sedangkan yang dimaksud dengan berprestasi adalah apabila anak mencapai hasil yang maksimal dari apa yang telah dilakukan sebelumnya. Apabila kita hubungkan dengan kegiatan belajar anak dengan pengertian tersebut diatas, maka prestasi merupakan kecakapan khusus dan nyata yang dicapai secara maksimal sebagai hasil yang dicapai dari belajar.
Sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai bahan materi yang telah diberikan, adalah salah satunya lewat penilaian hasil belajar yang diwujudkan dalam bentuk raport, dengan raport tersebut maka akan bisa diketahui tentang prestasi belajar yang diraih oleh siswa.
Masalah prestasi belajar merupakan masalah yang komplek, banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor itu dapat berasal dari anak itu sendiri (internal), misalnya bagaimana intelegensinya, minat, bakat dan sebagainya. Maupun yang berasal dari luar diri anak (eksternal) yaitu faktor yang berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, waktu dan pembelajaran (les) di luar sekolah. Setiap kegiatan sudah barang tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya tentunya faktor-faktor tersebut ada yang bersifat mendorong dan menghambat.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh murid sebagai hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam perilaku tertentu. (M. Buchori, 1983: 24).
Menurut Anas Sudjiono (1986: 30). Prestasi belajar adalah merupakan tolak ukur keberhasilan dari hasil aktivitas belajar yang telah dilakukan, meskipun anggapan ini masih perlu dipertanyakan. Karena aktivitas belajar tidak dapat dinilai dalam ranah kognitif, namun pada kenyataannya nilai (angka) yang diraih sebagai simbol untuk mengukur sudah menjadi kesepakatan bersama dalam dunia pendidikan yang ada.
Menurut Hadari Nawawi (1981: 100) prestasi belajar diartikan sebagai keberhasilan murid dalam mempelajari mata pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai jumlah mata pelajaran tertentu. Dengan mengutip pendapat Gagne yang  mengungkapkan bahwa prestasi belajar (educational echievement) terwujud berkat adanya perubahan dalam  kecakapan, tingkah laku, ataupun pematangan yang dapat bertahan lama, beberapa waktu dan yang tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan tetapi oleh adanya suatu situasi proses belajar. Perwujudanya berupa perbuatan variabel-variabel maupun tulisan, keterampilan, keterampilan yang bersifat mekanikal dan pemecahan masalah yang langsung dapat diukur atau dinilai dengan mengunakan tes-tes yang sudah standar. Perubahan dalam hal kecakapan, tingkah laku, ataupun kemampuan itu diukur dengan apa yang mungkin dan dapat diperbuat setelah melalui proses belajar tersebut.
Aktivitas belajar dapat dikatakan berhasil dengan baik apabila perubahan yang diharapkan tersebut tercapai pada waktu yang ditentukan, sehingga evaluasi belajar merupakan keharusan untuk dilaksanakan secara bertahap hingga akhir dari proses belajar itu dapat mengetahui taraf keberhasilan siswa. Sehingga untuk mempermudah dalam mengistilahkan pengertian identik dengan nilai belajar, yaitu suatu nilai yang diberikan guru pada siswanya karena siswa melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang telah diprogramkan dalam proses belajar-mengajar diadakan.
Sehingga untuk mempermudah dalam mengistilahkan dengan “nilai belajar”, yaitu suatu nilai yang diberikan guru kepada siswanya karena siswanya melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang telah diprogramkan dalam proses belajar mengajar yang diadakan, nilai disini dimaksudkan nilai raport siswa.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa penelitian atau tulisan yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang membahas tentang Prestasi Belajar Siswa di sekolah.
Penelitian pertama dilakukan oleh Nur’ Ainun Siregar, mahasiswa S1 jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia pada tahun 2006 dengan Judul Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Dalam penelitian ini Nur’ Ainun Siregar menghasilkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar pada siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan r hitung > r table. Angka koefisien korelasi yang ditemukan r hitung > r tabel (0,267 > 0,126), f hitung > f tabel (19,110 > 3,84) pada taraf signifikan 5% dan koefisien determinan (R2) sebesar 0,072% dan sisanya merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian. Dalam hal ini semakin tinggi tingkat pemanfaatan internet, maka hasil prestasi belajar siswa juga semakin tinggi (baik).
Penelitian lain dilakukan oleh Minhatul Izzah, mahasiswa S1 Jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia pada tahun 2004 dengan JudulPengaruh Prestasi Belajar Terhadap Percaya Diri Siswa di MTs Negeri Sleman Yogyakarta. Dalam penelitian ini Minhatul Izzah menghasilkan terdapat korelasi positif antara prestasi belajar terhadap percaya diri siswa di MTs N Sleman Yogyakarta. Dengan harga korelasi product momentnya 0,791 dan dengan harga koefisien deterninannya (R2) = 0,631 yang artinya apabila di prosentase sebesar 63,1 % jadi antara pengaruh prestasi belajar dengan rasa percaya diri siswa adalah sangat berpengaruh dengan nilai “cukup”. Sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Penelitian lain yang di lakukan oleh Dyah Rahmah Sukmasari, mahasiswa S1 Jurusan Tarbiyah Fakulatas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia pada tahun 2005 dengan Judul Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs Muhammadiyah Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Dalam penelitian ini Dyah Rahmah Sukmasari menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara rasa percaya diri terhadap prestasi belajar siswa. Dari perhitungan antara kedua variabel memperoleh angka korelasi sebesar 0,650 yang kemudian dikonsultasikan dengan signifikasi 5% sebesar 0,291. berdasarkan hasil korelasi yang diinterprestasikan pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar merupakan kategori cukup baik.   
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari ketiga penelitian diatas yang membahas mengenai pemanfaaan internet dan percaya diri siswa terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Sedangkan penulis disini permasalahannya mengenai pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar di sekolah, sehingga terdapat perbedaan antara judul skripsi dan tempat penelitian penulis sekarang dengan penulis terdahulu. Meskipun nantinya terdapat kesamaan yang berupa kutipan atau pendapat-pendapat yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa, dan penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas XII IPA 5 SMA NEGERI 2 JEMBER.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
Yang tergolong faktor internal adalah:
1)      Faktor Biologis (jasmaniah) faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan.
2)      Faktor Psikologis (rohaniah) Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.

Yang tergolong faktor eksternal yaitu:
1)      Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menentukan perkembangan pendidikan seseorang, dan tentu saja merupakan faktor pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.
2)      Faktor Lingkungan sekolah
Satu hal yang paling mutlak harus ada disekolah untuk menunjang keberhasilan belajar adalah adanya tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3)  Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang melaksanakan kursus-kursus tertentu, misalnya kursus bahasa asing, keterampilan tertentu, bimbingan tes, dll
      4)  Faktor Waktu
Adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan yang bersifat hiburan atau rekreasi itu sangat perlu. Tujuannya agar selain dapat meraih prestasi belajar yang maksimal, siswa juga tidak dihinggapi kejenuhan dan kelelahan pikiran yang berlebihan serta merugikan (Thursan Hakim, 2000: 11-21)
     5)    Faktor Bimbingan Belajar di Luar Sekolah
Bimbingan belajar dapat menunjang keberhasilan belajar Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang melaksanakan kursus-kursus tertentu, misalnya kursus bahasa asing, keterampilan tertentu, bimbingan tes, dll.
2.4 Penilaian terhadap Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu bentuk pengakuan terhadap hasil belajar. Suatu hasil belajar dapat dikategorikan memiliki prestasi jika hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gagne dalam bukunya Nana Sudjana, (2005: 22) membagi lima macam hasil belajar, yaitu invormasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan ketrampilan motoris. Konsep Gagne pada dasarnya sesuai dengan konsep taksonomi Bloom, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Nana Sudjana (2005:23) menjelaskan bahwa hasil belajar dalam ranah kognitif berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pengetahuan merupakan hasil belajar paling awal yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran yang bersifat hafalan seperti rumus, definisi, istilah, perundangan, dan lainnya. Setelah pengetahuan, tingkat berikutnya adalah pemahaman yang terdiri dari pemahaman terjemahan arti sebenarnya, pemahaman penafsiran dengan menghubungkan suatu pemahaman dengan pemahaman sebelumnya, dan pemahaman ekstrapolasi yang berupa pemahaman terhadap makna di balik pemahaman yang tampak. Tahapan kognitif aplikasi berupa penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus, yang dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis. Tahap aplikasi dapat diterapkan untuk menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan gejala yang telah diketahui sebelumnya. Tahap analisis merupakan tahap memilah suatu integritas menjadi bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Dengan analisis diharapakan siswa mempunyai pemahaman yang komprehensif dan terpadu sehingga mampu mengaplikasikannya pada situasi baru yang kreatif. Pada tahap evaluasi siswa telah mampu membuat suatu keputusan tentang nilai berdasarkan tujuan, gagasan, metode dan lain-lain.
Keberhasilan pendidikan di sekolah tidak terlepas dari pendidikan luar sekolah. Bimbingan luar sekolah merupakan lingkungan sosial yang dikenal oleh anak. Guru ataupun pengajar mempunyai pengaruh besar dalam membimbing dan mengembangkan potensi anak khususnya masalah pendidikan. Kondisi lingkungan luar sekolah yang menentukan keberhasilan anak adalah adanya kepedulian pengajar yang diwujudkan dengan salah satunya adalah perhatian yang besar dari pengajar terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya. Pengajar ini berperan untuk menciptakan kondisi lingkungan belajar yang positif dan kondusif.
Prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu. Dalam kaitannya dengan keberhasilan belajar yang tercermin dalam prestasi belajar tidak terlepas dari peranan pengajar yang diwujudkan dalam bentuk perhatian dalam belajar. (http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yzc174885LcJ:library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-bimbingan-belajar-luar-sekolah-terhadap-prestasi-belajar-siswa-pada-mata-pelajaran-ekonomi-kelas-xi-ips-di-man-1-bojonegoro-lia-alfiyah-34730.html+bimbingan+belajar&cd=26&hl=id&ct=clnk&gl=id)
Anak yang pola pikirnya belum sepenuhnya sempurna, akan cenderung lebih rasional dalam menerima informasi negatif dibandingkan dengan informasi yang sifatnya positif. Hal ini hampir pula terjadi pada setiap individu.. Informasi negatif dapat lebih mudah diterima karena didalamnya terkandung sifat kesenangan yang sifatnya sesaat, namun akan berdampak buruk bagi orang yang melakukan dan menerapkannya. Jangan sampai anak terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk.Pemberian pendidikan kepada  anak harus dilakukan sejak dini, salah satu aktivitas yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan sistem floor time. Floor time adalah aktivitas yang dilakukan olah pengajar dengan anak dalam beberapa waktu, dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan anak dan mengenal lebih dalam tentang sifat anak, begitu pula agar anak dapat mengetahui lebih mendalam sifat pengajar. Terutama sifat positif dimana anak dapat mengetahui seberapa besar kepedulian pengajar terhadap ilmu yang diterima anak. (http://marikemari.com/bimbingan-belajar-terhadap-perkembangan-psikologis-anak/)
2.5  Manfaat Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan bagian terpenting bagi peserta didik, mengingat pada saat ini peserta didik dituntut untuk bisa berkompetensi. Oleh karena itu siswa diharapkan mengikuti bimbingan belajar sebagai alat untuk menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu, manfaat dari bimbingan belajar adalah dapat membuat siswa semakin kreatif pada kegiatan belajar mengajar, dan dapat meningkatkan prestasi pada sekolahnya. Maka sangat penting bagi peserta didik untuk mengikuti bimbingan belajar, agar mereka mampu bersaing dengan tuntutan zaman pada saat ini.
Manfaat Bimbingan Belajar bagi siswa adalah tersedianya kondisi belajar yang nyaman, terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar. ( www.sd-binatalenta.com).











BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada judul ini digunakan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif.

3.2 Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Jember tahun ajaran 2011/2012.

3.3 Data
Data diperoleh peneliti yang disusun dan dikaji untuk mendapatkan sebuah pembahasan yang akurat dan rill. Dalam penelitian ini penulis menggunakan  metode Deskriptif Kualitatif.
Analisis deskriptif kualitatif merupakan teknik pengolahan data dengan tidak menggunakan rumus apapun dan hanya berupa kalimat-kalimat penjabaran saja.
3.4 Matriks Penelitian
          1) Langkah-langkah penelitian
No
Hari / Tanggal
Jenis Kegiatan
1.
Selasa/ 18 Oktober 2011
Menentukan judul penelitian
2.
Rabu/ 19 Oktober 2011
Mengumpulkan data dari internet dan buku sebagai dasar penelitian
3.
Sabtu/ 22 Oktober 2011
Menentukan rumusan masalah
4.
Selasa/ 25 Oktober 2011
Menentukan tujuan dari penelitian
5.
Sabtu/ 29 Oktober 2011
Melakukan survei terhadap siswa XII IPA 5 SMA 2 Jember
6.
Rabu/ 2 November 2011
Mengumpulkan data dari siswa kelas XII IPA 5 SMA 2 Jember dengan cara wawancara
7.
Kamis/ 3 November 2011
Mengumpulkan data dari siswa kelas XII IPA 5 SMA 2 Jember dengan cara membagikan angket
8.
Selasa/ 8 November 2011
Menyusun data
9.
Rabu/ 9 November 2011
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dibuat

          2) Data Berupa Komentar
              Berikut ini adalah komentar-komentar yang diambil secara acak dari 34 siswa kelas XII IPA 5 SMA 2 Jember.
          Ditya opica                          : “ awalnya aku gak pernah ikut bimbingan belajar. Eh, pas nilai rapotku kurang memuaskan,ibuku marah- marah trus nyuruh aku ikut bimbingan belajar. Hasilnya, nilaiku sekarang bagus-bagus.”
          Dhany Alghifari                   : “ortuku gak pernah tuh nyuruh aku belajar di bimbel. Jadinya nilaiku standar-standar aja. Emang penting ya ikut apa nggak?
          Dionita Rani                        : “ aku selalu disuruh belajar di bimbel sama mama. Setiap sore selalu di anterin ke tempat bimbel. Kalo aja aku gak bolos, hmm jangan tanya deh. Pasti aku dimarahi. Tapi gak papa sih, mamaku kayak gitu. Buktinya nilaiku bagus- bagus.”
          Nur Jalilah                            : “mama papaku selalu perhatian sama nilaiku. Nilai jelek langsung marah dan suruh ikut bimbel
         

3) Data Nilai dari 34 siswa kelas XII IPA 5 SMA 2 Jember
No
Nama
Bimbingan Belajar
Nilai*
1.
Tubagus Bima
Ganesha Operation
M
2.
Anglesti Sari K.K
Privat
R
3.
Ayu Dwi Wahyu
Lain-Lain
R
4.
Febby Wahyu P
Ganesha Operation
M
5.
Haekal Muda R
Delta
SM
6.
Novero N.A
Ganesha Operation
M
7.
Fatmalika Fikria
Delta
M
8.
Vicky Fachriza M
Privat
M
9.
Bima Eka
Delta
M
10.
Dhani Alghifari
Primagama
M
11.
Ditya Opica
Primagama
M
12.
Endah Ragil
Privat
M
13.
Ghaisani Ikramina
Primagama
SM
14.
Iim Prasetyo
Lain-Lain
R
15.
Listya Pratiwi
Ganesha Operation
M
16.
Nur Aisyah
Ganesha Operation
M
17.
Rizal Fathoni
Ganesha Operation
M
18.
Yuniar Arirismaya
Primagama
M
19.
Zamzami Dela Rosa
Lain-Lain
R
20.
Joshua Novan Wijaya
Ganesha Operation
SM
21.
Nur Jalilah
Ganesha Operation
M
22.
Raditya Rangga
Privat
M
23.
Rakhmaddian M
Delta
M
24.
Tiara Farah Hidayah
Privat
SM
25.
Trias Ditia
Lain-Lain
R
26.
Vinny Madyaning
Lain-Lain
M
27.
Syah Than Thawi
Lain-Lain
M
28.
Dewangga Rahastyo
Privat
M
29.
Dianita Ajeng
Privat
M
30.
Dionita Rani
Privat
SM
31.
Dita Nurmadewi
Lain-Lain
R
32.
Ivanda Glanny
Ganesha Operation
M
33.
Lolitha
Delta
R
34.
Fitri Fransiska
Lain-Lain
M

          *Keterangan:
          M/SM         = memuaskan/sangat memuaskan.
          R                = rata-rata
          KM/STM   = kurang memuaskan/sangat tidak memuaskan.






BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Adakah Pengaruh antara Bimbingan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa?
Ada pengaruh antara bimbingan belajar terhadap prestasi belajar  siswa, yang menjadi bukti adalah prestasi siswa di sekolah semakin membaik. Apabila anak tidak diikutkan bimbingan belajar maka akan berdampak buruk terhadap anak itu sendiri karena anak itu tidak memperoleh pengetahuan di luar jam pelajaran sekolah, dari uraian makalah yang disusun penulis kami menyimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Bimbingan belajar adalah bimbingan pembelajaran yang diberikan di luar sekolah dengan tujuan memperoleh tambahan pengetahuan selain yang di dapat di sekolah dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.

4.2 Adakah Hubungan antara Bimbingan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa?
Ada hubungan antara keduanya. Keduanya sangat erat hubungannya. Antara bimbingan belajar dan prestasi belajar siswa memiliki hubungan, yaitu :
·         Anak yang mengikuti bimbingan belajar mereka mendapatkan nilai yang bagus di sekolah.
·         Anak yang tidak mengikuti bimbingan belajar  mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan.


BAB V
KESIMPULAN
5.1 Simpulan
Dari uraian makalah yang disusun penulis kami menyimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Bimbingan belajar adalah bimbingan pembelajaran yang diberikan di luar sekolah dengan tujuan memperoleh tambahan pengetahuan selain yang di dapat di sekolah dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.
Antara bimbingan belajar dan prestasi belajar siswa memiliki hubungan, yaitu :
a.       Anak yang mengikuti bimbingan belajar mereka mendapatkan nilai yang bagus di sekolah.
b.      Anak yang tidak mengikuti bimbingan belajar  mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan.
5.2  Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:
a.       Bagi siswa,  hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar dengan cara lebih aktif dalam belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan atau tanpa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
b.      Bagi Guru, hendaknya lebih memahami kondisi siswa yang memiliki tingkat prestasi yang berbeda, dan memberikan pembelajaran khusus pada  waktu kosong saat di sekolah jika memungkinkan untuk memberikan pelajaran tambahan.
c.       Bagi peneliti selanjutnya, untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, perlu dilakukan penelitian yang sejenis dengan populasi yang lebih luas dan melibatkan faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi prestasi belajar serta dengan menggunakan metode pengumpulan data lainnya, misalnya metode wawancara sehingga akan diperoleh data yang lebih kompleks.













DAFTAR PUSTAKA
Buku :
 Dyah Rahmah Sukmasari.2005.Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs Muhammadiyah Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Skripsi:UNEJ.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
 Minhatul Izzah.2004.”Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Percaya Diri Siswa di MTs Negeri Sleman Yogyakarta.Skripsi:UGM.
Nur’ Ainun Sirega.2006.“Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta”.Skripsi:UGM.
Internet :
Ahmadi, Abu.1991.Belajar.Vol 111,September 1991.Jakarta(20 September 1991)
Bahri Djamarah,Syaiful.2002.Belajar.Vol 141,Oktober 2002.Jakarta(3 Oktober 2002).
Budi,Arif.2006.Persiapan UNAS.http//www.kompas.com.pdf (23 Agustus 2006).
Hakim, Thursan.2000.Belajar. Vol 1,Mei 2000.Bandung(27 Mei 2000).
Hamalik, Oemar.1990.Prestasi.Vol 21.Bandung(24 September 1990).
Leksana,Budi.1996.BimbinganBelajar.http://www.bmbngn.net/Volume_9/Vol_09_No_03_2008.pdf(3 Januari 1996).
M. Buchori.1983.Prestasi.Vol 24.Yogyakarta(19 Oktober 1983).
Masingda,Danu.2006.Bimbingan belajar.http://marikemari.com/bimbingan-belajar-terhadap-perkembangan-psikologis-anak/.pdf(16 Maret 2006).
Moh. Surya.2002.Bimbingan belajar.Vol. 20No. 4, Agustus 2002. Lipi. Jakarta
(12 Agustus 2002).    
Nasution.1982.Belajar.Vol 38.Jakarta(4 Juli 1982).
Nawawi, Hadari.1981.Prestasi.Vol 100.Jakarta(24 Januari 1981).
Rochman,Natawidjaja.2005.Memahami Bimbingan Belajar. http://www.jmpk
Slameto.2003.Belajar.Vol 2.Yogyakarta(16 Desember 2003) .
Sudjana,Nana.2005.Bimbingan.Vol 22.Jakarta(24 Oktober 2005).
Sudjana,Nana .2005.Bimbingan.Vol 23.Jakarta(24 Oktober 2005).
Sudjiono, Anas.1986.Prestasi.Vol 30.Jakarta(1 Maret 1986).
Syamsuddin Mahmu,Abin.2002.Belajar.Vol 157.Bandung(3 Maret 2007).
Syaodih Sukmadinat ,Nana. 2005.Bimbingan.http//www.bimbingan.com.pdf(5 Mei 2005).
Thursan,Hakim.2000.Belajar.Vol 11-21.Lipi.Jakarta(16 Oktober 2000).
Winkel.1984.Prestasi.Vol 21,Maret 1984.Bandung(23 Maret 1984).
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2005.Bimbingan.Vol 82,April 2005.Jakarta(18 April 2005).













0 komentar:

 
!
g
o
l
b
y
m
o
t
e
m
o
c
l
e
W