PENGARUH
BIMBINGAN BELAJAR DI LUAR SEKOLAH TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPA 5
SMA NEGERI 2 JEMBER
Oleh:
JOSI
GELAR SUGANDA
XII IPA 5
SMA NEGERI 2 JEMBER
TAHUN AJARAN 2011/2012
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai
dari satu urusan kerjakanlah urusan yang lain dengan sungguh-sungguh.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Dan hanya kepada Allah-lah
hendaknya kamu berharap.
(Q.S. Al-Insyiroh : 5-8) *)
Persiapan,
proses, dan hasil adalah 3 hal penting dalam mencapai suatu tujuan, namun
proseslah yang terpenting dan paling memiliki arti perjuangan.
(penulis)
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : JOSI GELAR SUGANDA
NIS : 10992
Program : Ilmu Pengetahuan Alam
Judul
Skripsi : PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DI LUAR SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPA 5 SMA NEGERI 2 JEMBER
Disetujui,
Guru Pembimbing
Fusliyanto SPd.Msi.MPd
NIP:
19760703 2000 12 1 003
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas
segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu eksis membantu
perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Penyusunan
skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas
bahasa Indonesia yaitu karya tulis ilmiah. Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Fusliyanto.Spd.Msi.Mpd selaku guru pembimbing yang telah
banyak mamberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis.
2. Secara khusus penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang penulis banggakan dan Ibundaku
tercinta dan adik-adikku yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan
baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
dengan baik.
3. Ucapan terima kasih penulis kepada
semua sahabat yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesasikan.
Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik
yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
selanjutnya.
Akhirnya
hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat
sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Jember,
10 Oktober 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul.........................................................................................................i
Motto ....................................................................................................................ii
Lembar Pengesahan...............................................................................................iii
Kata
Pengantar .....................................................................................................iv
Daftar
Isi ..............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1
Latar
Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan
Penelitian..............................................................................................3
1.4 Definisi
Operasional Judul.................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1
Landasan Teori.............................................................................................5
2.2
Hasil Penelitian Sebelumnya.........................................................................11
2.3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar......................................12
2.4 Penilaian terhadap Prestasi Belajar..............................................................14
2.5 Manfaat Bimbingan Belajar..........................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN
.......................................................................17
3.1
Jenis Penelitian............................................................................................17
3.2 Sumber Penelitian........................................................................................17
3.3 Data............................................................................................................17
3.4 Matriks Penelitian .......................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................21
4.1 Adakah Pengaruh antara bimbingan belajar di luar sekolah terhadap
Prestasi Belajar Siswa
4.2
Adakah Hubungan antara bimbingan belajar di luar sekolah
dengan Prestasi Belajar Siswa
BAB V KESIMPULAN..........................................................................................22
5.1
Simpulan .......................................................................................................22
5.2
Saran.............................................................................................................22
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani
yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang
dengan tuntutan zaman, hal ini disebabkan minimnya penguasaan terhadap disiplin
ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan. Keadaan ini menjadi tantangan
bagi para pendidik untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam memasuki masa depan.
Untuk perkembangan prestasi anak-anak yang sempurna dan serasi,
mereka harus tumbuh dalam lingkungan pembekalan pendidikan yang dapat
dikontrol dan memiliki kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang luas.. Ujian Nasional (UN)
selama ini diperlakukan semacam upacara ritual tahunan tanpa memberikan
pengaruh berarti terhadap upaya dan pengelola serta pelaksanaan pendidikan pada
tingkat sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Meskipun praktik ujian akhir dapat digunakan untuk memenuhi kualitas pendidikan
namun pada umumnya sering bertentangan dengan kenyataan.. Sebagaimana diketahui
bahwa realitas pendidikan di Tanah Air sangat beragam, baik itu
sarana-prasarana pendidikan, sumber daya guru, dan school leadership. Kualitas
pendidikan yang begitu lebar sebagai akibat
dari keterbatasan kemampuan pengelola pendidikan pada tingkat pusat,
daerah, dan sekolah semakin menguatkan tuduhan masyarakat selama ini bahwa
penggunaan instrumen UN untuk menentukan kelulusan (sertifikasi) dan seleksi
berpotensi melanggar keadilan dalam tes. (www.kompas.com).
Bimbingan
belajar di luar sekolah merupakan pendidikan sekunder. Apalagi setelah pembelajaran
terhalangi dengan keadaan badan yang tidak fit,peran les sangat berarti dalam hal ini. Anak-anak akan berkembang ke arah pemikiran
yang sempurna dengan
wajar di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dengan segala aktivitas
pembelajaran di luar sekolah berpengaruh terhadap perkembangan
prestasi anak, karena bimbingan
belajar di luar sekolah
merupakan pendidikan tambahan dalam kehidupan anak selain
yang diperoleh di sekolah.
Komunikasi adalah suatu kegiatan
terus menerus yang dilakukan orang-orang yang mengajar untuk saling berhubungan dengan anak didik, khususnya pada waktu berhadapan
muka saat pembelajaran diberikan. Komunikasi
pengajar dengan anak didik memegang peranan penting dalam
membina hubungan keduanya, hal ini dapat dilihat dengan nyata, misalnya :
membimbing, membantu mengarahkan, menyayangi, menasehati, mengecam, mengomando,
mendikte, dan lain sebagainya.
Faktor yang menimbulkan minat, dalam hal ini minat
untuk belajar ada tiga yaitu ; dorongan dari diri individu, dorongan sosial dan
dorongan emosional. Timbulnya minat untuk belajar pada individu berasal dari
dalam diri individu, kemudian individu mengadakan interaksi dengan lingkungan
yang menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional, juga adanya pengaruh pembelajaran
dari les di luar jam pelajaran sekolah.
Karena hasil belajar yang baik dipengaruhi
oleh minat dalam belajar,dan bimbingan belajar di luar sekolah
(les), maka keduanya menjadi perlu untuk
dibahas dan diteliti.
Uraian tersebut diatas mendorong
penulis untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Bimbingan
Belajar di Luar Sekolah
terhadap Prestasi Belajar siswa dalam bentuk Karangan Ilmiah dengan :
1.
Tema : Prestasi Belajar
2.
Aspek Masalah : Pengaruh Pembelajaran di
luar sekolah
3.
Judul : Pengaruh Bimbingan
Belajar di Luar sekolah
terhadap Prestasi Belajar Siswa
1.2
Rumusan Masalah
Dalam latar belakang telah
dijelaskan tentang pengaruh bimbingan belajar di luar sekolah dan minat belajar dengan prestasi
belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ada dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1.
Apakah ada pengaruh
antara bimbingan belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
2.
Apakah benar ada hubungan antara bimbingan belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
1.3 Tujuan
Penelitian
Dalam
pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bimbingan belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
2.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara bimbingan
belajar di luar sekolah
dengan prestasi belajar siswa.
1.4 Definisi Operasional Judul
Untuk
memperjelas pengertian yang terkandung dalam Judul penelitian diatas, maka
penulis akan kemukakan
arti daripada judul penelitian tersebut, dengan maksud memberi gambaran secara
jelas dan agar tidak
terjadi salah tafsir terhadap judul penelitian tersebut. Adapun penjelasan
judul yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Yang
dimaksud disini mempunyai arti yang sama dengan “Hubungan atau Korelasi”.
Pengaruh disini diartikan mempunyai hubungan yang timbal balik antara dua
variabel atau lebih. Sedangkan yang dimaksud hubungan timbal balik adalah
hubungan dimana satu variabel dapat menjadi sebab akibat dari variabel lainnya.
2. Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar adalah bimbingan dalam
bentuk pembelajaran yang diberikan di luar sekolah dengan tujuan memperoleh
tambahan pengetahuan selain yang di dapat di sekolah. Sedangkan yang dimaksud dengan bimbingan
belajar dalam penelitian ini adalah pembelajaran
yang diperoleh dari guru baik yang berasal dari sekolah maupun dari luar
sekolah yang proses pemberian ilmunya pada saat di luar jam pelajaran sekolah
dalam usaha mencapai prestasi belajar yang
optimal.
3. Prestasi Belajar
Prestasi
Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Yang
penulis maksudkan dengan prestasi belajar disini adalah hasil dari pengukuran
serta penilaian hasil usaha belajar siswa dalam satu semester untuk bidang studi ilmu pengetahuan alam siswa
kelas XII IPA 5 SMA
2 Jember Tahun
Ajaran 2011/2012. Indikasi hasil
belajar yang akan digunakan adalah angka
hasil tes prestasi belajar semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Data ini diambil oleh penulis dari 4 buah buku dan
lainnya diambil dari internet.
2.1 Landasan
Teori
2.1.1 Bimbingan
Menurut Undang-undang sistem pendidikan Nasional
tahun 1989, pendidikan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan, pengajaran, dan
latihan. Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan secara
umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai,
membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik. Sedangkan makna
bimbingan yang secara khusus yaitu sebagai suatu upaya atau program membantu
mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan melalui bantuan
pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi pengembangan
potensi-potensi yang dimiliki siswa. ( Nana Syaodih Sukmadinata, 2005: 233)
Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 82)
Bimbingan dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada peserta didik
dalam rangka mencapai perkembangannya yang lebih optimal.
Menurut
Rochman Natawidjaja dalam bukunya Syamsu Yusuf (2005: 6) Bimbingan dapat
diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan
secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya
sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara
wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat
menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan dapat membantu individu
mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
Menurut
Moh. Surya dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi (2002: 20) Bimbingan adalah suatu
proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing
kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan
perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Maka
dapat diambil kesimpulan dari beberapa definisi bimbingan sebagai berikut:
- Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus-menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. Dengan demikian kegiatan bimbingan bukanlah kegiatan yang dilakukan secara kebetulan, insidental, sewaktu-waktu tidak sengaja atau kegiatan yang asal-asalan.
- Bimbingan merupakan proses membantu individu. Dengan menggunakan kata membantu berarti dalam kegiatan bimbingan tidak adanya unsur paksaan. Dalam kegiatan bimbingan, pembimbing tidak memaksa individu untuk menuju kesuatu tujuan yang ditetapkan oleh pembimbing, melainkan pembimbing membantu mengarahkan klien kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama, sehingga klien dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Dengan demikian dalam kegiatan bimbingan dibutuhkan kerjasama yang demokratis antara pembimbing dengan kliennya.
- Bahwa bantuan diberikan kepada setiap individu yang memerlukannya didalam proses perkembanganya. Hal ini mengandung arti bahwa bimbingan memberikan bantuannya kepada setiap individu, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua
- Bahwa bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
2.1.2 Belajar
Menurut Abin Syamsuddin
Mahmu, (2002: 157). Belajar adalah konsep belajar yang menunjukkan kepada suatu
proses perubahan perilaku yang menunjukkan kepada suatu proses perubahan
perilaku pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
Menurut
Slameto, (2003: 2). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut
Syaiful Bahri Djamarah, (2002: 141). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
Menurut
Thursan Hakim, (2000: 1). Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan
kemampuan.
Menurut
Nasution, (1982: 38). Belajar adalah perubahan pengetahuan. Ungkapan diatas cenderung menyatukan hasil dari aktivitas
belajar sehingga orang yang belajar mengalami perubahan dari tidak tahu menjadi
tahu, dari bodoh menjadi pintar, dari tidak pengalaman menjadi berpengalaman
dan lain sebagainya. Si anak didik itu berubah dan berkembang karena
pengaruh-pengaruh yang didapatkan oleh apa yang dilihatnya, apa yang didengar
dan apa yang diajarkan oleh para guru kepada para anak didik sepanjang
masa-masa belajar disekolah. Pada kenyataannya batasan inilah yang paling
banyak dianut disekolah, dimana guru berusaha memberikan pengaruh ilmu sebanyak
mungkin dan siswa giat mengumpulkannya.
Sehingga kecenderungan keberhasilan belajar maka lebih ditekankan pada
nilai-nilai (angka) dari hasil evaluasi dengan nilai tertinggi semata.
Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
- Belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan individu secara sadar untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
- Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
- Hasil dari belajar itu ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku yaitu aspek kebiasaan, pengalaman dan sikap.
- Belajar itu merupakan bentuk pengalaman.
Dengan
demikian bimbingan belajar dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan
dari guru atau guru pembimbing kepada siswa agar terhindar dari kesulitan
belajar, yang mungkin muncul selama proses pembelajaran, Sehingga siswa dapat
mencapai hasil belajar yang optimal. Optimal dalam kontek belajar dapat
dimaknai sebagai siswa yang efektif, produktif dan prestatif. (www.sd-binatalenta.com)
Menurut
Abu Ahmadi, (1991: 111). Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian
bantuan terus-menerus dan sistematis kepada individu atau peserta didik dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya yang kaitannya dengan kegiatan belajar.
Adapun prifat atau bimbingan individu menunjukkan usaha-usaha yang sistematis
dan berencana membantu peserta didik secara perorangan agar dapat mengatasi
masalah yang sedang dihadapinya. Sedangkan belajar kelompok merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk membahas suatu materi
dalam pelajaran yang sedang dihadapinya.
2.1.3 Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari apa
yang telah dilakukan, dikerjakan, diusahakan dan sebagainya (Badudu dan Zain,
2001: 1088). Hasil ini dapat dinyatakan dengan kuantitatif dan kualitatif.
Hasil kuantitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan hasil
kualitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan kata-kata, seperti baik, cukup,
sedang, kurang, dan lain-lain.
Menurut Winkel
(1984: 21) Prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai. Sedangkan menurut
Oemar Hamalik (1990: 21) Prestasi adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan
dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru,
berkat pengalaman dan latihan.
Sedangkan yang dimaksud dengan berprestasi adalah apabila
anak mencapai hasil yang maksimal dari apa yang telah dilakukan sebelumnya.
Apabila kita hubungkan dengan kegiatan belajar anak dengan pengertian tersebut
diatas, maka prestasi merupakan kecakapan khusus dan nyata yang dicapai secara
maksimal sebagai hasil yang dicapai dari belajar.
Sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah
menguasai bahan materi yang telah diberikan, adalah salah satunya lewat
penilaian hasil belajar yang diwujudkan dalam bentuk raport, dengan raport
tersebut maka akan bisa diketahui tentang prestasi belajar yang diraih oleh
siswa.
Masalah prestasi belajar merupakan masalah yang komplek,
banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor itu dapat berasal dari anak itu
sendiri (internal), misalnya bagaimana intelegensinya, minat, bakat dan
sebagainya. Maupun yang berasal dari luar diri anak (eksternal) yaitu faktor
yang berasal dari lingkungan
keluarga, sekolah,
masyarakat, waktu
dan pembelajaran (les) di luar sekolah. Setiap kegiatan sudah barang tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya
tentunya faktor-faktor tersebut ada yang bersifat mendorong dan menghambat.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau
ditunjukkan oleh murid sebagai hasil belajarnya baik berupa angka atau huruf
serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak
dalam perilaku tertentu. (M. Buchori, 1983: 24).
Menurut Anas Sudjiono (1986: 30). Prestasi belajar adalah merupakan tolak ukur keberhasilan dari
hasil aktivitas belajar yang telah dilakukan, meskipun anggapan ini masih perlu
dipertanyakan. Karena aktivitas belajar tidak dapat dinilai dalam ranah
kognitif, namun pada kenyataannya nilai (angka) yang diraih sebagai simbol
untuk mengukur sudah menjadi kesepakatan bersama dalam dunia pendidikan yang
ada.
Menurut
Hadari Nawawi (1981: 100) prestasi belajar diartikan sebagai keberhasilan murid
dalam mempelajari mata pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenai jumlah mata pelajaran tertentu. Dengan
mengutip pendapat Gagne yang
mengungkapkan bahwa prestasi belajar (educational echievement)
terwujud berkat adanya perubahan dalam
kecakapan, tingkah laku, ataupun pematangan yang dapat bertahan lama,
beberapa waktu dan yang tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan tetapi oleh
adanya suatu situasi proses belajar. Perwujudanya berupa perbuatan
variabel-variabel maupun tulisan, keterampilan, keterampilan yang bersifat
mekanikal dan pemecahan masalah yang langsung dapat diukur atau dinilai dengan
mengunakan tes-tes yang sudah standar. Perubahan dalam hal kecakapan, tingkah
laku, ataupun kemampuan itu diukur dengan apa yang mungkin dan dapat diperbuat
setelah melalui proses belajar tersebut.
Aktivitas belajar dapat dikatakan berhasil dengan baik
apabila perubahan yang diharapkan tersebut tercapai pada waktu yang ditentukan,
sehingga evaluasi belajar merupakan keharusan untuk dilaksanakan secara
bertahap hingga akhir dari proses belajar itu dapat mengetahui taraf
keberhasilan siswa. Sehingga untuk mempermudah dalam mengistilahkan pengertian
identik dengan nilai belajar, yaitu suatu nilai yang diberikan guru pada
siswanya karena siswa melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang telah
diprogramkan dalam proses belajar-mengajar diadakan.
Sehingga untuk mempermudah dalam mengistilahkan dengan
“nilai belajar”, yaitu suatu nilai yang diberikan guru kepada siswanya karena
siswanya melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang telah diprogramkan dalam
proses belajar mengajar yang diadakan, nilai disini dimaksudkan nilai raport
siswa.
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
Sebelum
adanya penelitian ini, sudah ada beberapa penelitian atau tulisan yang telah
dilakukan oleh beberapa peneliti yang membahas tentang Prestasi Belajar Siswa
di sekolah.
Penelitian
pertama dilakukan oleh Nur’ Ainun Siregar, mahasiswa S1 jurusan Tarbiyah Fakultas
Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia pada tahun 2006 dengan Judul “Pengaruh
Pemanfaatan Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta”.
Dalam penelitian ini Nur’ Ainun Siregar menghasilkan terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar
pada siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan r hitung >
r table. Angka koefisien korelasi yang ditemukan r hitung > r tabel
(0,267 > 0,126), f hitung > f tabel (19,110 > 3,84) pada taraf
signifikan 5% dan koefisien determinan (R2) sebesar 0,072% dan
sisanya merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam
penelitian. Dalam hal ini semakin tinggi tingkat pemanfaatan internet, maka
hasil prestasi belajar siswa juga semakin tinggi (baik).
Penelitian
lain dilakukan oleh Minhatul Izzah, mahasiswa S1 Jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu
Agama Islam Universitas Islam Indonesia pada tahun 2004 dengan Judul ”Pengaruh
Prestasi Belajar Terhadap Percaya Diri Siswa di MTs Negeri Sleman Yogyakarta”. Dalam penelitian ini Minhatul
Izzah menghasilkan terdapat korelasi positif antara prestasi belajar terhadap
percaya diri siswa di MTs N Sleman Yogyakarta. Dengan harga korelasi product
momentnya 0,791 dan dengan harga koefisien deterninannya (R2) = 0,631 yang artinya apabila di prosentase sebesar
63,1 % jadi antara pengaruh prestasi belajar dengan rasa percaya diri siswa
adalah sangat berpengaruh dengan nilai “cukup”. Sedangkan selebihnya
dipengaruhi oleh faktor lain.
Penelitian
lain yang di lakukan oleh Dyah Rahmah Sukmasari, mahasiswa S1 Jurusan Tarbiyah
Fakulatas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia pada tahun 2005 dengan Judul “Pengaruh
Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs Muhammadiyah
Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes
Jawa Tengah”. Dalam penelitian ini Dyah Rahmah
Sukmasari menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara rasa percaya diri
terhadap prestasi belajar siswa. Dari perhitungan antara kedua variabel
memperoleh angka korelasi sebesar 0,650 yang kemudian dikonsultasikan dengan
signifikasi 5% sebesar 0,291. berdasarkan hasil korelasi yang
diinterprestasikan pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar
merupakan kategori cukup baik.
Berdasarkan
beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari ketiga penelitian
diatas yang membahas mengenai pemanfaaan internet dan percaya diri siswa
terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Sedangkan penulis disini
permasalahannya mengenai pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar
di sekolah, sehingga terdapat perbedaan
antara judul skripsi dan tempat penelitian penulis sekarang dengan penulis
terdahulu. Meskipun nantinya terdapat kesamaan yang berupa kutipan atau
pendapat-pendapat yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa, dan penelitian
ini akan dilaksanakan di Kelas
XII IPA 5 SMA NEGERI 2 JEMBER.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor
internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
Yang tergolong faktor internal adalah:
1)
Faktor
Biologis (jasmaniah) faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan
dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan.
2)
Faktor
Psikologis (rohaniah) Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar
ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.
Yang tergolong
faktor eksternal yaitu:
1)
Faktor
Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam menentukan perkembangan pendidikan
seseorang, dan tentu saja merupakan faktor pertama dan utama pula dalam
menentukan keberhasilan belajar seseorang.
2)
Faktor
Lingkungan sekolah
Satu hal yang paling mutlak harus ada disekolah untuk
menunjang keberhasilan belajar adalah adanya tata tertib dan disiplin yang
ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3) Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang
keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal
yang melaksanakan kursus-kursus tertentu, misalnya kursus bahasa asing,
keterampilan tertentu, bimbingan tes, dll
4) Faktor
Waktu
Adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan
yang bersifat hiburan atau rekreasi itu sangat perlu. Tujuannya agar selain
dapat meraih prestasi belajar yang maksimal, siswa juga tidak dihinggapi
kejenuhan dan kelelahan pikiran yang berlebihan serta merugikan (Thursan Hakim,
2000: 11-21)
5) Faktor
Bimbingan Belajar di Luar Sekolah
Bimbingan belajar dapat menunjang keberhasilan belajar Lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang
keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal
yang melaksanakan kursus-kursus tertentu, misalnya kursus bahasa asing,
keterampilan tertentu, bimbingan tes, dll.
2.4 Penilaian terhadap Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu bentuk pengakuan
terhadap hasil belajar. Suatu hasil belajar dapat dikategorikan memiliki
prestasi jika hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gagne dalam
bukunya Nana Sudjana, (2005: 22) membagi lima macam hasil belajar, yaitu
invormasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan
ketrampilan motoris. Konsep Gagne pada dasarnya sesuai dengan konsep taksonomi
Bloom, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Nana Sudjana (2005:23) menjelaskan bahwa hasil belajar
dalam ranah kognitif berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Pengetahuan merupakan hasil belajar paling awal yang
biasanya diterapkan dalam pembelajaran yang bersifat hafalan seperti rumus,
definisi, istilah, perundangan, dan lainnya. Setelah pengetahuan, tingkat
berikutnya adalah pemahaman yang terdiri dari pemahaman terjemahan arti
sebenarnya, pemahaman penafsiran dengan menghubungkan suatu pemahaman dengan
pemahaman sebelumnya, dan pemahaman ekstrapolasi yang berupa pemahaman terhadap
makna di balik pemahaman yang tampak. Tahapan kognitif aplikasi berupa
penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus, yang dapat
berupa ide, teori atau petunjuk teknis. Tahap aplikasi dapat diterapkan untuk
menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan gejala yang telah diketahui
sebelumnya. Tahap analisis merupakan tahap memilah suatu integritas menjadi
bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Dengan analisis diharapakan siswa
mempunyai pemahaman yang komprehensif dan terpadu sehingga mampu
mengaplikasikannya pada situasi baru yang kreatif. Pada tahap evaluasi siswa
telah mampu membuat suatu keputusan tentang nilai berdasarkan tujuan, gagasan,
metode dan lain-lain.
Keberhasilan pendidikan di sekolah tidak terlepas
dari pendidikan luar sekolah.
Bimbingan luar sekolah merupakan lingkungan
sosial yang dikenal oleh anak.
Guru ataupun pengajar mempunyai pengaruh besar dalam
membimbing dan mengembangkan potensi anak khususnya masalah pendidikan. Kondisi
lingkungan luar sekolah yang
menentukan keberhasilan anak adalah adanya kepedulian pengajar yang diwujudkan dengan salah
satunya adalah perhatian yang besar dari pengajar
terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya. Pengajar ini berperan untuk menciptakan kondisi
lingkungan belajar yang positif dan kondusif.
Prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan
belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu.
Dalam kaitannya dengan keberhasilan belajar yang tercermin dalam prestasi
belajar tidak terlepas dari peranan pengajar
yang diwujudkan dalam bentuk perhatian dalam belajar. (http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yzc174885LcJ:library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-bimbingan-belajar-luar-sekolah-terhadap-prestasi-belajar-siswa-pada-mata-pelajaran-ekonomi-kelas-xi-ips-di-man-1-bojonegoro-lia-alfiyah-34730.html+bimbingan+belajar&cd=26&hl=id&ct=clnk&gl=id)
Anak yang
pola pikirnya belum sepenuhnya sempurna, akan cenderung lebih rasional dalam menerima informasi
negatif dibandingkan dengan informasi yang sifatnya positif. Hal ini hampir
pula terjadi pada setiap individu.. Informasi negatif dapat lebih mudah diterima karena
didalamnya terkandung sifat kesenangan yang sifatnya sesaat, namun akan
berdampak buruk bagi orang yang melakukan dan menerapkannya. Jangan sampai anak
terjerumus ke dalam hal-hal yang buruk.Pemberian pendidikan kepada anak harus dilakukan sejak dini, salah satu
aktivitas yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan sistem floor time.
Floor time adalah aktivitas yang dilakukan olah pengajar dengan anak dalam beberapa waktu,
dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan anak dan mengenal lebih dalam
tentang sifat anak, begitu pula agar anak dapat mengetahui lebih mendalam sifat
pengajar. Terutama sifat positif dimana anak
dapat mengetahui seberapa besar kepedulian pengajar terhadap ilmu yang
diterima anak. (http://marikemari.com/bimbingan-belajar-terhadap-perkembangan-psikologis-anak/)
2.5
Manfaat Bimbingan Belajar
Bimbingan
belajar merupakan bagian terpenting bagi peserta didik, mengingat pada saat ini
peserta didik dituntut untuk bisa berkompetensi. Oleh karena itu siswa
diharapkan mengikuti bimbingan belajar sebagai alat untuk menghadapi tantangan
di masa depan. Selain itu, manfaat dari bimbingan belajar adalah dapat membuat
siswa semakin kreatif pada kegiatan belajar mengajar, dan dapat meningkatkan
prestasi pada sekolahnya. Maka sangat penting bagi peserta didik untuk
mengikuti bimbingan belajar, agar mereka mampu bersaing dengan tuntutan zaman
pada saat ini.
Manfaat
Bimbingan Belajar bagi siswa adalah tersedianya kondisi belajar yang nyaman,
terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan siswa dapat mereduksi
kemungkinan kesulitan belajar. (
www.sd-binatalenta.com).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis
penelitian pada judul ini digunakan penelitian dengan metode deskriptif
kualitatif.
3.2 Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini
adalah siswa kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Jember tahun ajaran 2011/2012.
3.3 Data
Data
diperoleh peneliti yang disusun dan dikaji untuk mendapatkan sebuah pembahasan
yang akurat dan rill. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif.
Analisis
deskriptif kualitatif merupakan teknik pengolahan data dengan tidak menggunakan
rumus apapun dan hanya berupa kalimat-kalimat penjabaran saja.
3.4 Matriks Penelitian
1)
Langkah-langkah penelitian
No
|
Hari
/ Tanggal
|
Jenis
Kegiatan
|
1.
|
Selasa/ 18 Oktober 2011
|
Menentukan judul penelitian
|
2.
|
Rabu/ 19 Oktober 2011
|
Mengumpulkan data dari internet
dan buku sebagai dasar penelitian
|
3.
|
Sabtu/ 22 Oktober 2011
|
Menentukan rumusan masalah
|
4.
|
Selasa/ 25 Oktober 2011
|
Menentukan tujuan dari penelitian
|
5.
|
Sabtu/ 29 Oktober 2011
|
Melakukan survei terhadap siswa
XII IPA 5 SMA 2 Jember
|
6.
|
Rabu/ 2 November 2011
|
Mengumpulkan data dari siswa
kelas XII IPA 5 SMA 2 Jember dengan cara wawancara
|
7.
|
Kamis/ 3 November 2011
|
Mengumpulkan data dari siswa
kelas XII IPA 5 SMA 2 Jember dengan cara membagikan angket
|
8.
|
Selasa/ 8 November 2011
|
Menyusun data
|
9.
|
Rabu/ 9 November 2011
|
Menarik kesimpulan dari
penelitian yang telah dibuat
|
2)
Data Berupa Komentar
Berikut ini
adalah komentar-komentar yang diambil secara acak dari 34 siswa kelas XII IPA 5
SMA 2 Jember.
Ditya opica : “ awalnya aku gak pernah ikut bimbingan belajar. Eh, pas nilai rapotku
kurang memuaskan,ibuku
marah- marah trus nyuruh aku
ikut bimbingan belajar. Hasilnya, nilaiku sekarang
bagus-bagus.”
Dhany Alghifari :
“ortuku
gak pernah tuh nyuruh aku belajar
di bimbel. Jadinya nilaiku standar-standar aja. Emang penting
ya ikut apa nggak?”
Dionita Rani :
“ aku selalu disuruh belajar di
bimbel sama
mama. Setiap sore
selalu di anterin ke tempat
bimbel.
Kalo aja aku gak bolos, hmm jangan tanya deh. Pasti aku dimarahi. Tapi gak papa
sih, mamaku kayak gitu. Buktinya nilaiku bagus- bagus.”
Nur Jalilah :
“mama papaku selalu perhatian sama nilaiku. Nilai jelek langsung marah dan suruh ikut bimbel”
3) Data Nilai dari 34 siswa kelas XII
IPA 5 SMA 2 Jember
No
|
Nama
|
Bimbingan Belajar
|
Nilai*
|
1.
|
Tubagus
Bima
|
Ganesha Operation
|
M
|
2.
|
Anglesti Sari K.K
|
Privat
|
R
|
3.
|
Ayu Dwi Wahyu
|
Lain-Lain
|
R
|
4.
|
Febby Wahyu P
|
Ganesha Operation
|
M
|
5.
|
Haekal Muda R
|
Delta
|
SM
|
6.
|
Novero N.A
|
Ganesha Operation
|
M
|
7.
|
Fatmalika Fikria
|
Delta
|
M
|
8.
|
Vicky Fachriza M
|
Privat
|
M
|
9.
|
Bima Eka
|
Delta
|
M
|
10.
|
Dhani Alghifari
|
Primagama
|
M
|
11.
|
Ditya Opica
|
Primagama
|
M
|
12.
|
Endah Ragil
|
Privat
|
M
|
13.
|
Ghaisani Ikramina
|
Primagama
|
SM
|
14.
|
Iim Prasetyo
|
Lain-Lain
|
R
|
15.
|
Listya Pratiwi
|
Ganesha Operation
|
M
|
16.
|
Nur Aisyah
|
Ganesha Operation
|
M
|
17.
|
Rizal Fathoni
|
Ganesha Operation
|
M
|
18.
|
Yuniar Arirismaya
|
Primagama
|
M
|
19.
|
Zamzami Dela Rosa
|
Lain-Lain
|
R
|
20.
|
Joshua Novan Wijaya
|
Ganesha Operation
|
SM
|
21.
|
Nur Jalilah
|
Ganesha Operation
|
M
|
22.
|
Raditya Rangga
|
Privat
|
M
|
23.
|
Rakhmaddian M
|
Delta
|
M
|
24.
|
Tiara Farah Hidayah
|
Privat
|
SM
|
25.
|
Trias Ditia
|
Lain-Lain
|
R
|
26.
|
Vinny Madyaning
|
Lain-Lain
|
M
|
27.
|
Syah Than Thawi
|
Lain-Lain
|
M
|
28.
|
Dewangga Rahastyo
|
Privat
|
M
|
29.
|
Dianita Ajeng
|
Privat
|
M
|
30.
|
Dionita Rani
|
Privat
|
SM
|
31.
|
Dita Nurmadewi
|
Lain-Lain
|
R
|
32.
|
Ivanda Glanny
|
Ganesha Operation
|
M
|
33.
|
Lolitha
|
Delta
|
R
|
34.
|
Fitri Fransiska
|
Lain-Lain
|
M
|
*Keterangan:
M/SM = memuaskan/sangat memuaskan.
R = rata-rata
KM/STM =
kurang memuaskan/sangat tidak memuaskan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Adakah Pengaruh antara Bimbingan
Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa?
Ada pengaruh antara bimbingan belajar terhadap prestasi belajar siswa, yang menjadi bukti adalah prestasi
siswa di sekolah semakin membaik.
Apabila anak tidak diikutkan
bimbingan belajar maka akan berdampak buruk terhadap anak itu sendiri karena anak itu tidak memperoleh pengetahuan di luar jam
pelajaran sekolah, dari
uraian makalah yang disusun penulis kami menyimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak dalam periode tertentu. Bimbingan belajar adalah bimbingan
pembelajaran yang diberikan di luar sekolah dengan tujuan memperoleh tambahan
pengetahuan selain yang di dapat di sekolah dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.
4.2 Adakah Hubungan antara Bimbingan
Belajar
dengan Prestasi Belajar Siswa?
Ada hubungan antara keduanya. Keduanya sangat erat
hubungannya. Antara bimbingan
belajar dan prestasi belajar siswa memiliki
hubungan, yaitu :
·
Anak
yang mengikuti bimbingan belajar
mereka mendapatkan nilai yang bagus di sekolah.
·
Anak
yang tidak mengikuti bimbingan belajar mereka mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan.
BAB
V
KESIMPULAN
5.1 Simpulan
Dari
uraian makalah yang disusun penulis kami menyimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
dalam periode tertentu. Bimbingan belajar adalah bimbingan
pembelajaran yang diberikan di luar sekolah dengan tujuan memperoleh tambahan
pengetahuan selain yang di dapat di sekolah dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.
Antara
bimbingan belajar dan prestasi belajar siswa memiliki
hubungan, yaitu :
a. Anak yang mengikuti
bimbingan belajar
mereka mendapatkan nilai yang bagus di sekolah.
b. Anak yang tidak mengikuti
bimbingan belajar mereka mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan.
5.2 Saran
Dari
hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai
berikut:
a.
Bagi siswa, hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan
prestasi belajar dengan cara lebih aktif dalam belajar baik di dalam kelas
maupun di luar kelas dengan atau tanpa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
b.
Bagi Guru, hendaknya lebih memahami
kondisi siswa yang memiliki tingkat prestasi yang berbeda, dan memberikan pembelajaran khusus pada
waktu kosong saat di sekolah jika memungkinkan
untuk memberikan pelajaran tambahan.
c.
Bagi peneliti selanjutnya, untuk lebih
memantapkan hasil penelitian ini,
perlu
dilakukan penelitian yang sejenis dengan populasi yang lebih luas dan
melibatkan faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi prestasi belajar serta dengan menggunakan
metode pengumpulan data lainnya, misalnya metode wawancara sehingga akan
diperoleh data yang lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Dyah Rahmah
Sukmasari.2005.“Pengaruh
Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs Muhammadiyah Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Jawa Tengah”. Skripsi:UNEJ.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Minhatul
Izzah.2004.”Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap
Percaya Diri Siswa di MTs Negeri Sleman Yogyakarta”.Skripsi:UGM.
Nur’ Ainun Sirega.2006.“Pengaruh Pemanfaatan Internet
Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta”.Skripsi:UGM.
Internet :
Ahmadi, Abu.1991.Belajar.Vol
111,September 1991.Jakarta(20
September 1991)
Bahri Djamarah,Syaiful.2002.Belajar.Vol 141,Oktober 2002.Jakarta(3 Oktober 2002).
Hakim, Thursan.2000.Belajar. Vol
1,Mei 2000.Bandung(27 Mei 2000).
Hamalik, Oemar.1990.Prestasi.Vol 21.Bandung(24
September 1990).
Leksana,Budi.1996.BimbinganBelajar.http://www.bmbngn.net/Volume_9/Vol_09_No_03_2008.pdf(3 Januari 1996).
M. Buchori.1983.Prestasi.Vol 24.Yogyakarta(19
Oktober 1983).
Masingda,Danu.2006.Bimbingan
belajar.http://marikemari.com/bimbingan-belajar-terhadap-perkembangan-psikologis-anak/.pdf(16 Maret 2006).
Moh.
Surya.2002.Bimbingan belajar.Vol. 20No. 4, Agustus 2002.
Lipi. Jakarta
(12 Agustus 2002).
Nasution.1982.Belajar.Vol
38.Jakarta(4 Juli 1982).
Nawawi, Hadari.1981.Prestasi.Vol
100.Jakarta(24 Januari 1981).
Santoso,Budi.2011.Pengaruh
Bimbingan Belajar di Luar Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di MAN 1 Bojonegoro.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yzc174885LcJ:library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/pengaruh-bimbingan-belajar-luar-sekolah-terhadap-prestasi-belajar-siswa-pada-mata-pelajaran-ekonomi-kelas-xi-ips-di-man-1-bojonegoro-lia-alfiyah-34730.html+bimbingan+belajar&cd=26&hl=id&ct=clnk&gl=id(Desember 2010).
Slameto.2003.Belajar.Vol
2.Yogyakarta(16 Desember 2003)
.
Sudjana,Nana.2005.Bimbingan.Vol 22.Jakarta(24 Oktober
2005).
Sudjana,Nana .2005.Bimbingan.Vol 23.Jakarta(24 Oktober
2005).
Sudjiono, Anas.1986.Prestasi.Vol 30.Jakarta(1
Maret 1986).
Syamsuddin
Mahmu,Abin.2002.Belajar.Vol
157.Bandung(3 Maret 2007).
Syaodih Sukmadinat ,Nana. 2005.Bimbingan.http//www.bimbingan.com.pdf(5
Mei 2005).
Thursan,Hakim.2000.Belajar.Vol
11-21.Lipi.Jakarta(16 Oktober 2000).
Winkel.1984.Prestasi.Vol 21,Maret
1984.Bandung(23 Maret 1984).
Yusuf, Syamsu dan
Juntika Nurihsan.2005.Bimbingan.Vol
82,April 2005.Jakarta(18 April 2005).
0 komentar:
Posting Komentar